SEJARAH KAMPUNG LINGGANG PURWODADI

 

Pada Tahun 1964 Kampung ini bernama Sukuan Bangunrejo, penduduknya berasal dari Jawa Tengah pada awalnya adalah sebagai Tim Sukarelawan pada jaman konfrontasi melawan Negara Malaysia  yang diistilahkan dengan sebutan“ GANJANG MALAYSIA“ pada waktu itu didatangkan pertama pada Tanggal 24 Juni 1964  hanya kepala keluarga saja yang terdiri dari 125 kepala keluarga, antara lain :

 

NO

NAMA

KETERANGAN

NO

NAMA

KETERANGAN

01

Abu Mahali

 

21

Dasean

 

02

Abudarim

 

22

Dasman

 

03

Adenin

 

23

Dayat

 

04

Ali Muhdi

 

24

Dirosono

 

05

Amat Karjo

 

25

Domo

 

06

Amat Sukarto

 

26

Dulbari

 

07

Amat Tamsir

 

27

Dulkarim

 

08

Amat Turmudi

 

28

Dulloh

 

09

Bejo Ireng

 

29

Dulrajak

 

10

Bejo Sutikno

 

30

Hadi Pawiro

 

11

Budi Suwarno

 

31

Harjana

 

12

Busro

 

32

Harjo Suwito

 

13

Casmo

 

33

Ismail

 

14

Cokro Dimejo

 

34

Jamil

 

15

Cokro Pawiro

 

35

Istoyo

 

16

Da’alim

 

36

Jemingun

 

17

Darlan

 

37

Jopawiro

 

18

Darsono

 

38

Joyo Piwono

 

19

Darsoyitno

 

39

Kamari

 

20

Darum

 

40

Kambali

 

 

NO

NAMA

KETERANGAN

NO

NAMA

KETERANGAN

41

Kamirin

 

83

Rawini

 

42

Kardi

 

84

Reni Pujono

 

43

Kartawi

 

85

Resomunadi

 

44

Karto Wijoyo

 

86

Rohadi

 

45

Karyo Rejo

 

87

Rono Pawiro

 

46

Kasiron

 

88

Ruslan

 

47

Kasroni

 

89

S. Suparman

 

48

Kromokarso

 

90

Sahlan

 

49

Kromorejo

 

91

Tasan

 

50

Lam Sadid

 

92

Sanarja

 

51

Madwirja

 

93

Sanarso

 

52

Marsani

 

94

Saniskak

 

53

Marsono

 

95

Sanroji

 

54

Marto Pawiro

 

96

Sansukarta

 

55

Marto Taruno

 

97

Sansumarto

 

56

Maryono. B

 

98

Sanwijaya

 

57

Maryono Subardi

 

99

Sardi

 

58

Matari

 

100

Sarlan

 

59

Matsikin

 

101

Saroji

 

60

Muh. Slamet

 

102

Sehabudin

 

61

Muhari

 

103

Sisuyono

 

62

Muharjo

 

104

Siswoyo

 

63

Muhayan

 

105

Sudiono

 

64

Muh Jamil

 

106

Sukemi

 

65

Muhtarom

 

107

Sumardi Klupat

 

66

Muh Jaeni

 

108

Sumarno

 

67

Muh Karjo

 

109

Supiyanto

 

68

Mulyadi

 

110

Sutarno

 

69

Nahrowi

 

111

Suwardi

 

70

Ngajaib

 

112

Suwarto

 

71

Noto Prayitno

 

113

Taryudi

 

72

Noyo Karto

 

114

Tasmo Timbo

 

73

Nuhri

 

115

Tohir

 

74

Nurhadi

 

116

Trisno Diharjo

 

75

Pamuji Waloyo

 

117

Tukimin

 

76

Panut

 

118

Wage Kastari

 

77

Ponadi

 

119

Wagino

 

78

Ponimin

 

120

Warlani

 

79

Prapto Sudarmo

 

121

Wiryadinama

 

80

Panudikroso

 

122

Witanom

 

81

Rasmadi

 

123

Yarwin

 

82

Raswan

 

124

Yaswirja

 

 

NO

NAMA

KETERANGAN

125

Yaswito

 

Pindahan Dari Kampung Lain

126

Sutarsan

 

127

Sankarya

 

128

Sutrisno Munadi

 

129

Torjo

 

 

90 (Sembilan puluh) hari kemudian dikirim anak dan isterinya, tim sukarelawan pada waktu itu didatangkan dan tersebar di empat(4) Kampung yaitu 

1)     Kampung Bangunsari

2)     Kampung Sumber Rejo

3)     Kampung sukuan Bangunrejo yang sekarang namanya menjadi Purwodadi

Pada tahun 1974 atas ide dari warga Kampung sendiri yang awalnya bernama Kampung Bangunrejo, Bangun artinya Bangkit dan Rejo artinya Ramai. Jadi pada waktu itu Kampung Bangunrejo artinya bangkit menuju keramaian, yang akhirnya kampung tersebut berubah namanya menjadi Kampung Purwodadi dengan pengertian Purwo artinya Hutan dan Dadi artinya Jadi. Akhirnya sampai dengan sekarang terkenal dengan nama Kampung “PURWODADI“ yang artinya dulu sebuah Hutan sekarang menjadi kampung yang ramai.

Kampung Purwodadi pada tahun 1964 masih bernama Kampung Bangunrejo belum mempunyai Kepala Kampung sendiri sementara semua urusan Pemerintahan dan Administerasi masih dipengang oleh pimpinan proyek Transmigrasi hingga permasalahan permasalahan yang sangat kecil, akhirnya masyarakat berpikir hal semacam ini tidak dapat dibiarkan sampai berlarut larut tepatnya pada tanggal 15 Desember 1964 secara aklamasi menunjuk Bapak Noto Prayitno sebagai Kepala Kampung dibantu oleh staf stafnya yang antara lain :

- Satu (1) orang wakil kepala Kampung

- Satu (1) orang sekretaris

- Dua (2) orang Kebayan (Humas)

Pada tahun 1965 tepatnya satu (1) tahun Pemerintahan Bapak Noto Prayitno lantas diadakan pemilihan Kepala Kampung yang pertama kali dan yang terpilih sebagai Kepala Kampung adalah Bapak Amat Sukarto yang dibantu oleh :

- Satu (1) orang wakil Kepala Kampung

- Satu (1) orang Sekretaris

- Dua (2) orang Kebayan (Hunas)

- Dua (2) orang dari lembaga masyarakat

- Satu (1) orang dari lembaga adat (Mudin)

Pada masa kepemimpinan Bapak Noto Prayitno tahun 1964/1965 Pemerintahan yang pertama kali ditunjuk secara alkamasi menjadi Kepala Kampung dengan perangkatnya terdiri dari :

- Satu (1) orang Wakil Kepala Kampung

- Satu (1) orang Sekretaris

- Dua (2) orang Kebayan atau Humas.

Pada masa Pemerintahan Bapak Amat Sukarto tahun 1965/1971 pertama kali masyarakat

Memiliki Kepala Kampung secara langsung dengan perangkat Kampung terdiri dari :

- Satu (1) orang Wakil Kepala Kampung

- Satu (1) orang Sekretaris Kampung

- Dua( 2) orang Kebayan(Humas)

- Dua (2) orang dari lembaga masyarakat

- Satu (1) orang Mudin yang bergerak dibidang adat dan agama.

Segala bentuk administrasi dan pelaporan masih dipegang oleh dua(2) orang kepemimpinan yaitu :

- Camat Barong Tongkok

- Kepala Pemukiman Tranmigrasi Wilayah Melak

Pada masa kepemimpinan Bapak Raswan pada tahun 1971/1972 berdasarkan pemilihan langsung oleh masyarakat dan didampingi oleh :

- Satu (1) orang wakil kepala kampung

- Satu (1) orang sekretaris

- Dua (2) orang kebayan (humah)

- Satu (1) orang mudin

Pada masa Pemerintahan Bapak Kromo Karso pada tahun 1972/1977 beliau dipilih oleh masyarakat secara langsung dan dalam menjalankan tugas kepemimpinannya  dibantu oleh :

- Satu (1) orang wakil kepala kampung

- Satu (1) orang sekretaris

- Dua (2) orang kebayan (humah)

- Dua (2) orang dari lembaga masyarakat

- Satu (1) orang mudin

Pada masa Pemerintahan Bapak Amat Sukarto pada tahun 1980/1989 beliau dipilih langsung oleh masyarakat dan dalam menjalankan tugas kepemimpinannya dibantu oleh :

- Satu (1) orang Sekretaris kampung

- Kaur Umum

- Kaur Pemerintahan

- Kaur Pembangunan

- Lima (5) orang Ketua RT

- Satu (1) orang mudin

Pada masa Pemerintahan Bapak Mayan  pada tahun 1989/1990 beliau dipilih langsung oleh masyarakat dan dalam menjalankan tugas kepemimpinannya dibantu oleh :

- Satu (1) orang Sekretaris kampung

- Kaur umum

- Kaur Pemerintahan

- Kaur Pembangunan

- Enam (6) orang Ketua RT

 - Satu (1) orang mudin

Pada masa Pemerintahan Bapak Rumadi pada tahun 1990/1998 beliau deipilih langsung oleh masyarakat dan dalam menjalankan tugas kepemimpinannya dibantu oleh :

- Satu (1) orang Sekretaris Kampung

- Kaur Umum

- Kaur Pemerintahan

- Kaur Pembangunan

- Lima (5) Orang Ketua RT

- Satu (1) Orang Mudin

Pada Pemerintahan Bapak Karta Seja pada tahun 2004/2009 beliau dipilih langsung oleh masyarakat lewat pemilihan kepala kampung dan dalam menjalankan kepemimpinan dibantu oleh beberapa aparat dan lembaga kampung yang terdiri dari :

       - Sekretaris Kampung

       - Badan Permusyawaratan Kampung (BPK)

       - Lembaga Adat

       - Kaur Pemerintahan

       - Kaur Pembangunan

       - Kaur Umum

       - Lima (5) orang Ketua RT

Pada masa Pemerintahan Bapak Suprianto pada Priode  Tahun 2009 - 2015 beliau dipilih langsung oleh masyarakat lewat pemilihan pada saat itu pemilihan Kepala Kampung diikuti 3 (tiga) kandidat yaitu Bapak Boimin, Bapak Busra dan Bapak Suprianto dalam menjalankan tugas beliau dibantu beberapa staf dan Lembaga yaitu :

- Juru Tulis

- Kaur Pemerintah

- Kaur Pembangunan

- Kaur Umum

- Lembaga BPK

- Lembaga Adat

- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

- 6 (enam) Rukun Tetangga

- Linmas Kampung

- Karang Taruna

            Pada Tahun 2010 ada pemekaran wilayah Rukun Tetangga 001 menjadi 2 (dua) yaitu RT. 001 sebagian warganya dimekarkan menjadi RT.006 yang terletak disebelah Selatan sejajar dengan Jalan Linggang Melapeh Lama dengan kepala dusun Bapak Sugito.

            Pada Tahun 2015 masa jabatan beliau berakhir pada bulan September dan digantikan oleh  Pejabat Sementara dari Kecamatan Linggang Bigung Bapak YOSAFAT. Kepemimpinan Bapak YOSAPAT pada saat itu hanya beberapa bulan saja tepatnya pada Bulan Oktober 2015 beliau digantikan kembali oleh Bapak Suprianto sebagai Pejabat Sementara Petinggi Purwodadi.

Pada masa Pemerintahan Bapak Umar pada Priode  Tahun 2017 - 2018 beliau dipilih langsung oleh masyarakat melalui pemilihan petinggi yang pada saat itu diikuti 3 (tiga) kandidat yaitu Bapak Umar, Bapak Suprianto dan Ibu Karliah. Dalam menjalankan tugas beliau dibantu beberapa staf dan Lembaga yaitu:

- Juru Tulis

- Kaur Keuangan

- Kaur Perencanaan dan Pembangunan

- Kasi Pemerintahan

- Kasi Pelayanan dan Kesejahteraan

- Lembaga BPK

- Lembaga Adat

- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

- 6 (enam) Rukun Tetangga

- Linmas Kampung

- Karang Taruna

            Pada tanggal 10 Desember tahun 2021 kampung Linggang Purwodadi mewakili Kabupaten Kutai Barat berhasil menjadi juara II AKU HATINYA PKK Tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

Pada masa Pemerintahan Bapak Suprianto pada Priode  Tahun 2023 - 2029 beliau dipilih langsung oleh masyarakat melalui pemilihan petinggi pada tanggal 10 maret 2023 yang pada saat itu diikuti oleh 3 (tiga) kandidat yaitu Ibu Sri upami, Bapak Umar dan Bapak Suprianto. Dalam menjalankan tugas beliau dibantu 7 orang staf desa dan Lembaga yaitu :

- Juru Tulis

- Kaur Tata Usaha dan Umum

- Kaur Perencanaan dan Pembangunan

- Kaur Keuangan

- Kasi Pemerintahan

- Kasi Pelayanan

- Kasi Kesejahteraan

- Lembaga BPK

- Lembaga Adat

- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

- 6 (enam) Rukun Tetangga

- Linmas Kampung

- Karang Taruna